Senin, 04 Desember 2017

SEJARAH KOPERASI

                                                     KOPERASI KODANUA
                   Badan Hukum No. 1212/BH/I/1977
Kantor Capem Tangerang.  Ruko Tangerang center blok C/12, Jl. Imam Bonjol, Tangerang, 15115, Bojong Jaya, Karawaci, Tangerang City, Banten 15115




1.     PENGERTIAN KOPERASI
Pengertian koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 adalah “badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan prinsip prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa koperasi mengandung dua unsur, yaitu unsur ekonomi dan unsur sosial yang berkaitan satu sama lain. Dikatakan memiliki unsur ekonomi karena tujuan dari koperasi itu sendiri adalah untuk mencapai kesejahteraan anggota. Sedangkan unsur sosial terlihat dari adanya asas yang dijunjung dalam koperasi, yakni asas kekeluargaan.
Koperasi dalam menjalankan usahanya, selain berdasarkan asas kekeluargaan juga mempunyai prinsip terbuka dan bersifat sukarela. Artinya siapapun boleh menjadi anggota koperasi tanpa memandang golongan, aliran, kepercayaan atau agama orang tersebut. Namun, koperasi sering kali dianggap sebagai organisasi bagi kaum lemah. Sebagaimana diungkapkan oleh Widiyanti dan Sunindhia (2003: 4) bahwa “koperasi memang merupakan wadah persatuan orangorang yang miskin dan lemah ekonominya untuk bekerja sama memperbaiki nasib dan meningkatkan taraf hidup mereka”. Oleh karena itu koperasi memerlukan dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan yang memihak kepada koperasi untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan.


A.   Sejarah KSP KODANUA

KSP KODANUA yaitu singkatan dari koprasi dana usaha anggota, merupakan koprasi Simpan Pinjam. diawali  oleh kumpulan arisan guru di kelurahan Jelambar yang bernama GURINDO JAYA (Guru Indonesia Jakarta Raya). Setaleh berjalan selama lima tahun terbentuklah KSP KODANUA yang berdiri pada 5 Maret 1977. Di ketuai oleh HR Soepriyono. Berawal dari kebutuhan masyarakat setempat yang membutuhkan bantuan pinjaman, dan kemudian Awal mula berdirinya kantor pusat yang terletak di Jl. Prof Dr Latumeten No. 41 Jakarta Barat. Bisa di bilang posisi pasar koprasi yang kurang strategis. Tetapi seiring berjalannya waktu koprasi ini mampu membuka 22 cabang terbesar di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Perjalanan panjang yang di tempuh Kodanua memang tidak mudah. Dari sulitnya mencari seorang nasabah yang akan melakukan simpan maupun pinjam di ksp Kodanua. Dari membagikan selembaran brosur sampai mencari secara langsung nasabah.
Perkembangan KSP Kodanua sehingga kinerjanya seperti saat ini ditempuh dalam waktu yang cukup lama. KSP Kodanua yang semula (1978) beranggotakan 22 orang dengan karyawan 4 orang, pada akhir tahun 2011 anggotanya mencapai 2.174 orang, dengan karyawan sebanyak 430 orang. Peningkatan tersebut dicapai dalam waktu yang cukup lama dengan jalan yang tidak mudah. Tanpa berbekal modal, pengetahuan maupun pengalaman berkoperasi. koperasi KSP Kodanua memulainya dengan konflik internal. Selanjutnya melalui proses pembelajaran melalui forum-forum seminar, lokakarya, diskusi, kursus, kunjungan ke koperasi-koperasi yang sudah lebih dulu mapan dan terutama melalui pengalaman sendiri, grafik prestasi KSP Kodanua terus meningkat hingga ke kondisi seperti saat ini.
Di antara penduduk Jelambar Ilir yang termasuk kelurahan Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Terdapat beberapa orang yang berprofesi sebagai guru, negeri maupun swasta, yang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi maupun kebutuhan sosial dalam bentuk pergaulan dengan tetangga. Dalam perkumpulan arisan yang beranggotakan sekitar 15 orang guru, setiap bulan anggota. Menyetor uang sebesar Rp 25.000. Setelah terkumpul, anggota yang mendapat giliran/menang memperoleh uang arisan ditentukan oleh hasil “kecocokan” dari gulungan kertas-kertas kecil yang memuat nama-nama anggota arisan. Dapat pula terjadi, oleh karena adanya kebutuhan yang mendesak seperti untuk membayar uang sekolah, berobat dan sebagainya atas kesepakatan anggota yang lain seorang anggota dapat memperoleh perlakuan istimewa, sehingga diperbolehkan mendapat uang arisan tanpa melalui proses “kocokan”.
 KSP Kodanua gencar melakukan ekspansi dengan membuka cabang pembantu (capem) di banyak tempat. Di wilayah ibukota saja, terdapat 4 cabang pembantu. Sedangkan di Jawa Barat, beroperasi 6 cabang pembantu masing-masing di Bekasi, Bogor dan kawasan Puncak, Karawang, Cikampek serta Sukabumi. Untuk Banten, Kodanua memasang capem di Ciputat, Tangerang dan Serang. Delapan dari seluruh cabang pembantu itu, menempati gedung milik sendiri.
Dalam tempo 10 tahun sejak awal berdiri KSP Kodanua berhasil meraih predikat koprasi terbaik di Jakarta Barat. Kemudian sejak tahun 1993 – 1996 koprasi ini berhasil meraih pengahrgaan sebagai Koprasi Teladan Jakarta Barat dan sekaligus Teladan Utama Nasional pada tahun 1999. Puncak prestasi yang di peroleh Kodanua saat mendapat penghargaan ISO 9001 yang diraih pada 2009 dan 2010 sebagai pengakuan terhadap kinerja pelayanan manajemen terbaik.

B.   Visi dan Misi

Visi
Menjadikan KSP “KODANUA” sebagai pelopor dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan.

Misi
1.      Meningkatkan peran serta Koperasi dalam kegiatan usaha kecil mnengah melalui KSP “KODANUA”
2.      Melaksanakan Rapat Anggota sebagai kekuasaaan tertinggi dengan menjalankan usaha dibidang jasa simpan pinjam baik kepada anggota maupun calon anggota dengan memberikan pelayanan terbaik dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya.
3.      Menjadikan KSP “KODANUA” Sebagai lembaga keuangan alternative dalam kegiatan simpan pinjam.

Motto

“BERSAMA KODANUA MENUJU KEBERHASILAN”

1 komentar: